Cara yang terbaik untuk menolong orang tua kita untuk mendapatkan kelahiran yang baik adalah dengan mendorong mereka untuk berbuat hal-hal yang positif dan menghentikan perbuatan yang merugikan pada saat mereka masih hidup.
~Thubten Chodron, Tradisi dan Harmoni - Menelusuri Jejak-jejak Agama Buddha
Pikiran tidak dapat berkonsentrasi tanpa tiga pondasi yang terdiri atas kedermawanan, tindak moral, dan cinta kasih. Tiga pondasi inilah yang merupakan pilar dari meditasi, yang mendukung latihan meditasi. Cinta kasih, sebagai perasaan di dalam hati seseorang, sangat penting bagi konsentrasi karena cinta kasih menciptakan kedamaian dan ketenangan di dalam pikiran.
~Ayya Khema, Being Nobody, Going Nowhere - Meditasi dengan Jalan Buddha
Jika kamu tidak tahu bagaimana memperlakukan dirimu sendiri dengan welas asih, bagaimana kamu bisa memperlakukan orang lain dengan welas asih? Ketika kemarahan timbul, teruslah berlatih jalan dan napas berkesadaran untuk menghasilkan energi perhatian penuh kesadaran. Teruslah rangkul dengan lembut energi kemarahan didalam dirimu. Kemarahan mungkin tetap ada disana untuk beberapa lama, tetapi kamu sudah aman, karena Buddha ada didalam dirimu, membantumu untuk merawat kemarahanmu dengan baik.
~Thich Nhat Hanh, Anger - Memadamkan Api Kemarahan Lewat Kearifan Buddhis
Berbahagialah hidup dengan tidak membenci diantara yang membenci; diantara yang membenci, kita hidup dalam kebajikan.
~ Dr. K. Sri Dhammananda, Hidup dan Masalahnya
Kasih sayang adalah buah pengertian. Berlatih jalan menuju keadaan sadar adalah untuk memahami sejatinya wajah kehidupan. Wajah sejati tersebut adalah ketidakkekalan. Segala sesuatu tidak abadi dan tanpa diri yang terpisah. Segala sesuatu suatu hari pasti berlalu.
~Thich Nhat Hanh, Jalur Tua Awan Putih 2
Kebajikan kadang diikuti kesialan. Tapi kesialan bukan alasan untuk menghentikan kebajikan. Terutama karena pencerahan memerlukan dua syarat, tabungan kebajikan berlimpah serta simpanan kebijaksanaan yang tidak terhingga.
~Gede Prama, Setenang Pepohonan, Selembut Rerumputan
Untuk mentransformasi samsara menjadi nirwana, kita perlu belajar merenungkan serta melihat dengan jernih bahwa keduanya hanyalah manifestasi dari kesadaran kita sendiri. Benih-benih samsara, penderitaan, kebahagiaan. dan nirwana sudah ada di dalam kesadaran terpendam kita. Kita hanya perlu menyirami benih-benih kebahagiaan, serta menghindari menyiram benih-benih penderitaan.
~Thich Nhat Hanh, Memahami Pikiran Kita
Jika kita memang melakukan kesalahan dan seseorang menunjukkannya,mengapa harus marah?
Akui kelemahan dengan jujur dan berusahalah perbaiki.
~ Thubten Chodron, Membuka Hati, Menjernihkan Pikiran.
Kebanyakan masalah kita dianggap bermasalah karena kita berharap lingkungan luar, atau orang lain, berubah untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita memiliki sedikit kendali terhadap lingkungan luar, tetapi kendali yang sepenuhnya adalah pada lingkungan didalam diri kita, yaitu pikiran kita.
~C.L. Claridge, Menjadi Orangtua Berhati Buddha - Memperkaya Keluarga Anda dengan Kebijaksanaan dan Welas Asih Buddhis
Mencari kedamaian bagaikan mencari kura-kura yang berjenggot. Anda tidak akan menemukannya. Akan tetapi, jika hati anda siap, kedamaian akan muncul dan mencari anda.
~Ajahn Chah, Sebatang Pohon di Tengah Hutan - Meditasi dalam Segala Objek Kehidupan (2)
Rasa sakit hati, lalu membalas perbuatan jahat yang dilakukan kepada kita, serta mengasihani diri sendiri adalah reaksi yang bisa dipahami. Tetapi yang diperoleh dari semua itu, dalam tataran karma, akan mengakibatkan penderitaan lebih lanjut di masa depan. Sebaliknya, dengan mengendalikan diri terlepas dari sikap egoisme, maka kesulitan paling traumatik sekalipun dapat dihadapi dengan ketenangan, yang jauh lebih berharga.
~David Michie, Menemukan Kebahagiaan di Dunia yang Tak Pasti - Agama Buddha untuk Orang Sibuk
Dengan usahamu sendiri bangunkan dirimu, perhatikan dirimu, dan hiduplah dengan sukacita.
~ Jack Maguire, Bangun! Bangun! - Seminggu dalam Biara Zen
Selasa, 31 Mei 2016
Kamis, 12 Mei 2016
Nasihat Santideva
Semoga saya menjadi pelayan bagi sesama,
Semoga saya menjadi pelindung bagi yang tidak memiliki perlindungan,
Semoga saya menjadi sebuah pelita bagi yang berada dalam kegelapan,
Semoga saya menjadi penunjuk bagi yang tersesat,
Semoga saya menjadi sebuah rumah bagi yang ingin berteduh,
Semoga saya menjadi sepotong roti bagi yang lapar,
Semoga saya menjadi air yang menyegarkan bagi yang haus dahaga,
Semoga saya menjadi obat bagi yang sakit,
Semoga saya dapat menanggung penderitaan semua makhluk secara diam-diam,
Semoga saya dengan ikhlas dapat menukar kebahagiaan saya dengan penderitaan semua makhluk,
Segala kegembiraan yang ada di dalam dunia ini datang dari tindakan mementingkan orang lain,
Dan segala penderitaan datang dari tindakan mementingkan diri sendiri.
-Santideva-
Semoga saya menjadi pelindung bagi yang tidak memiliki perlindungan,
Semoga saya menjadi sebuah pelita bagi yang berada dalam kegelapan,
Semoga saya menjadi penunjuk bagi yang tersesat,
Semoga saya menjadi sebuah rumah bagi yang ingin berteduh,
Semoga saya menjadi sepotong roti bagi yang lapar,
Semoga saya menjadi air yang menyegarkan bagi yang haus dahaga,
Semoga saya menjadi obat bagi yang sakit,
Semoga saya dapat menanggung penderitaan semua makhluk secara diam-diam,
Semoga saya dengan ikhlas dapat menukar kebahagiaan saya dengan penderitaan semua makhluk,
Segala kegembiraan yang ada di dalam dunia ini datang dari tindakan mementingkan orang lain,
Dan segala penderitaan datang dari tindakan mementingkan diri sendiri.
-Santideva-
Langganan:
Postingan (Atom)