Selasa, 21 Juni 2016

Kalama Sutta

- Jangan percaya begitu saja terhadap suatu Berita hanya karena telah mendengarnya. 
- Jangan percaya begitu saja terhadap suatu Tradisi hanya karena telah dilakukan secara turun temurun oleh Beberapa Generasi.
 
- Jangan percaya begitu saja terhadap sesuatu hanya karena hal itu Telah diucapkan dan dibicarakan oleh banyak orang.
 
- Jangan percaya begitu saja pada sesuatu hanya karena hal itu sudah tercatat didalam Kitab Suci.
 
- Jangan percaya begitu saja terhadap sesuatu hanya karena Telah diwejangkan oleh Para Tetua dan kekuasaan guru-guru.

Tetapi setelah Melakukan Observasi dan Analisa secara Mendalam, Sehingga Menemukan bahwa Segala Sesuatu tersebut, Sesuai alasan Akal Sehat dan Berkaitan dengan Hal Hal yang Baik dan Berguna serta Tidak Tercela, Yang mana jika diteruskan akan Membawa Kebahagiaan dan manfaat bagi semuanya, Maka sudah selayaknya Menerima dan Hidup Sesuai Hal Hal tersebut.

--Buddha (Anguttara Nikaya vol 1,188-193)-
Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.

Kisah Inspiratif - Segelas Susu

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari mejual asongan dari pintu ke pintu sangat lapar. Dia hanya menemukan beberapa sen uang di kantongnya. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari sebuah rumah. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat wanita muda membuka pintu rumah, anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar. Oleh karena itu ia membawakan segelas susu yang besar. anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "Berapa saya harus membayar untuk segelas susu yang besar ini?" Wanita itu lalu menjawab, "Kamu tidak perlu membayar apapun, kami diajari untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan yang kita lakukan." Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata, "Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada Anda." Bertahun-tahun kemudian, wanita tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, di mana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Nama dokter itu adalah Dr. Steven. Dr. Steven dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. PAda saat ia mendengar nama kota asa si wanita tersebut, terbesit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Steven Segera ia bangkit dan menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian dinas kedokteran ia menemui si wanita itu, dan langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang akhirnya diperoleh kemenangan, wanita itu sembuh! Dr. Steven memnita bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya. Dr. Steven melihatnya, dan ia menuliskan seuatu pada pojok atas lembar tagihan , kemudian mengirimnya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur hidupnya. Tetapi, ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Pada pojok atas lembar tagihan tersebut terdapat tulisan yang berbunyi, "Telah dibayar lunas dengan segelas susu yang besar!"
Ingat-ingatlah perbuatan baik yang pernah dilakukan orang lain kepada kita, tetapi jangan pernah mengingat-ingat perbuatan yang pernah kita lakukan..

 

Sumber : http://tutu-sakazakii.blogspot.co.id/search?updated-max=2012-03-15T10:59:00-07:00&max-results=7&start=7&by-date=false

Ajaran Dari Buddha Chi Kung

Seluruh kehidupan di dunia ini sudah di atur oleh penguasa, apa lagi yang mau di mohon ?

Hari ini, kita tidak tahu masalah hari esok, apa yang mau di khawatirkan ?

Kakak adik adalah bersaudara. apa yang perlu di pertengkarkan ?

Di dunia sulit untuk menemukan kebahagiaan, mengapa harus sedih ?

Kalau belum mendapatkan keberuntungan. apa yang harus di paksakan ?

Berpakaianlah yang sederhana dan sopan, apa yang mau di pamerkan ?

Sebagaimana lezatnya makanan , Itu hanya sebatas lidah. mengapa harus rakus ?

Setelah meninggal, tidak ada apapun yang dibawa. kenapa harus pelit ?

Di satu sisi mendapatkan, di sisi lain kehilangan. kenapa harus serakah ?

Di atas kita ada tuhan yang melihat kita, mengapa harus mengelabuhi ?

Kedudukan, Kekayaan, Kemuliaan, bagaikan mekarnya bunga. Apa yang mau di angkuhkan ?
Kekayaan dan kemuliaan orang telah di atur sang penguasa. Mengapa harus iri ?

Jika kehidupan masa lalumu tidak membina. Sekarang anda menderita. Mengapa harus mengeluh ?

Orang yang berjudi tidak aka nada hasil baik. Apa yang mau di permainkan ?

Kalau saling membalas dendam, kapan akan selesai ? mengapa harus bermusuhan?

Masalah dunia, bagaikan bermain catur. Apa yang mau di perhitungkan ?

Orang pintar adakalanya di sesatkan oleh kepintarannya sendiri. Mengapa harus licik?
Berdusta akan mengikis habis rejeki kita sendiri. Mengapa harus berdusta ?

Segala kesalahpahaman, akhirnya akan jernih juga. Apa yang mau di perdebatkan ?

Tidak ada seorang pun yang bebas dari masalah. Mengapa harus menyalahkan ?

Goa Nurani ada di dalam hati manusia, bukan di gunung. Apa yang mau dicari ?

Menipu orang adalah petaka, memaklumi orang adalah berkah. Apa lagi yang mau di ramalkan ?

Sekali ajal menjemput, segalanya akan berakhir. Apa lagi yang perlu di sibukkan ?

Tubuh Jasmani ini memang bisa sakit,
Tetapi janganlah membuat pikiran kita menjadi sakit.

Sesungguhnya kehidupan tidaklah pasti,
Namun kematian sudahlah pasti.

Bila kematian tiba,
Tak ada yang kau bawa serta.
Harta, Kemewahan, bukanlah lagi milikmu.
Kedudukan, Nama, dan kekuasaan, semua telah hilang.

Siapa yang mengiringi perjalananmu ?
Lenyap sudah tali ikatan.
Teman, Sahabat, keluarga tercinta, hanyalah tinggal kenangan.

Kini aku ingat,
Berbuatlah banyak kebaikkan dan ber-Amal.

SEMOGA SEMUA MAHLUK  HIDUP BERBAHAGIA

Sumber : http://tutu-sakazakii.blogspot.co.id/

20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im :

20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im :

01.  Jika orang lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki.
02.  Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain.
03.  Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia.
04.  Lari dan berlarilah untuk mengejar hari esok
05.  Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini.
06.  Setiapkali ada orang memberimu satu kebaikan, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat.
07.  Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain.
08.  Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala.
09.  Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman.
10.  Orang yang benar kita bela tetapi yang salah kita beri nasihat.
11.  Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yang berlimpah-ruah.
12.  Jangan selalu melihat / mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran.
13.  Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani.
14.  Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima.
15.  Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka dua orang itu akan bersahabat sepanjang masa
16.  Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan.
17.  Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya.
18.  Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar.
19.  Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dgn kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu insaf.
20.  Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalanku.


Sumber : http://tutu-sakazakii.blogspot.co.id/2012/08/20-ajaran-welas-asih-dewi-kwan-im.html