Selasa, 21 Juni 2016

Kalama Sutta

- Jangan percaya begitu saja terhadap suatu Berita hanya karena telah mendengarnya. 
- Jangan percaya begitu saja terhadap suatu Tradisi hanya karena telah dilakukan secara turun temurun oleh Beberapa Generasi.
 
- Jangan percaya begitu saja terhadap sesuatu hanya karena hal itu Telah diucapkan dan dibicarakan oleh banyak orang.
 
- Jangan percaya begitu saja pada sesuatu hanya karena hal itu sudah tercatat didalam Kitab Suci.
 
- Jangan percaya begitu saja terhadap sesuatu hanya karena Telah diwejangkan oleh Para Tetua dan kekuasaan guru-guru.

Tetapi setelah Melakukan Observasi dan Analisa secara Mendalam, Sehingga Menemukan bahwa Segala Sesuatu tersebut, Sesuai alasan Akal Sehat dan Berkaitan dengan Hal Hal yang Baik dan Berguna serta Tidak Tercela, Yang mana jika diteruskan akan Membawa Kebahagiaan dan manfaat bagi semuanya, Maka sudah selayaknya Menerima dan Hidup Sesuai Hal Hal tersebut.

--Buddha (Anguttara Nikaya vol 1,188-193)-
Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.

Kisah Inspiratif - Segelas Susu

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari mejual asongan dari pintu ke pintu sangat lapar. Dia hanya menemukan beberapa sen uang di kantongnya. Anak itu memutuskan untuk meminta makanan dari sebuah rumah. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat wanita muda membuka pintu rumah, anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar. Oleh karena itu ia membawakan segelas susu yang besar. anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, "Berapa saya harus membayar untuk segelas susu yang besar ini?" Wanita itu lalu menjawab, "Kamu tidak perlu membayar apapun, kami diajari untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan yang kita lakukan." Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata, "Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada Anda." Bertahun-tahun kemudian, wanita tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, di mana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Nama dokter itu adalah Dr. Steven. Dr. Steven dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. PAda saat ia mendengar nama kota asa si wanita tersebut, terbesit seberkas pancaran aneh pada mata Dr. Steven Segera ia bangkit dan menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian dinas kedokteran ia menemui si wanita itu, dan langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang akhirnya diperoleh kemenangan, wanita itu sembuh! Dr. Steven memnita bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya. Dr. Steven melihatnya, dan ia menuliskan seuatu pada pojok atas lembar tagihan , kemudian mengirimnya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa ia tak mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus diangsur seumur hidupnya. Tetapi, ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya. Pada pojok atas lembar tagihan tersebut terdapat tulisan yang berbunyi, "Telah dibayar lunas dengan segelas susu yang besar!"
Ingat-ingatlah perbuatan baik yang pernah dilakukan orang lain kepada kita, tetapi jangan pernah mengingat-ingat perbuatan yang pernah kita lakukan..

 

Sumber : http://tutu-sakazakii.blogspot.co.id/search?updated-max=2012-03-15T10:59:00-07:00&max-results=7&start=7&by-date=false

Ajaran Dari Buddha Chi Kung

Seluruh kehidupan di dunia ini sudah di atur oleh penguasa, apa lagi yang mau di mohon ?

Hari ini, kita tidak tahu masalah hari esok, apa yang mau di khawatirkan ?

Kakak adik adalah bersaudara. apa yang perlu di pertengkarkan ?

Di dunia sulit untuk menemukan kebahagiaan, mengapa harus sedih ?

Kalau belum mendapatkan keberuntungan. apa yang harus di paksakan ?

Berpakaianlah yang sederhana dan sopan, apa yang mau di pamerkan ?

Sebagaimana lezatnya makanan , Itu hanya sebatas lidah. mengapa harus rakus ?

Setelah meninggal, tidak ada apapun yang dibawa. kenapa harus pelit ?

Di satu sisi mendapatkan, di sisi lain kehilangan. kenapa harus serakah ?

Di atas kita ada tuhan yang melihat kita, mengapa harus mengelabuhi ?

Kedudukan, Kekayaan, Kemuliaan, bagaikan mekarnya bunga. Apa yang mau di angkuhkan ?
Kekayaan dan kemuliaan orang telah di atur sang penguasa. Mengapa harus iri ?

Jika kehidupan masa lalumu tidak membina. Sekarang anda menderita. Mengapa harus mengeluh ?

Orang yang berjudi tidak aka nada hasil baik. Apa yang mau di permainkan ?

Kalau saling membalas dendam, kapan akan selesai ? mengapa harus bermusuhan?

Masalah dunia, bagaikan bermain catur. Apa yang mau di perhitungkan ?

Orang pintar adakalanya di sesatkan oleh kepintarannya sendiri. Mengapa harus licik?
Berdusta akan mengikis habis rejeki kita sendiri. Mengapa harus berdusta ?

Segala kesalahpahaman, akhirnya akan jernih juga. Apa yang mau di perdebatkan ?

Tidak ada seorang pun yang bebas dari masalah. Mengapa harus menyalahkan ?

Goa Nurani ada di dalam hati manusia, bukan di gunung. Apa yang mau dicari ?

Menipu orang adalah petaka, memaklumi orang adalah berkah. Apa lagi yang mau di ramalkan ?

Sekali ajal menjemput, segalanya akan berakhir. Apa lagi yang perlu di sibukkan ?

Tubuh Jasmani ini memang bisa sakit,
Tetapi janganlah membuat pikiran kita menjadi sakit.

Sesungguhnya kehidupan tidaklah pasti,
Namun kematian sudahlah pasti.

Bila kematian tiba,
Tak ada yang kau bawa serta.
Harta, Kemewahan, bukanlah lagi milikmu.
Kedudukan, Nama, dan kekuasaan, semua telah hilang.

Siapa yang mengiringi perjalananmu ?
Lenyap sudah tali ikatan.
Teman, Sahabat, keluarga tercinta, hanyalah tinggal kenangan.

Kini aku ingat,
Berbuatlah banyak kebaikkan dan ber-Amal.

SEMOGA SEMUA MAHLUK  HIDUP BERBAHAGIA

Sumber : http://tutu-sakazakii.blogspot.co.id/

20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im :

20 Ajaran Welas Asih Dewi Kwan Im :

01.  Jika orang lain membuatmu susah, anggaplah itu tumpukan rejeki.
02.  Mulai hari ini belajarlah menyenangkan hati orang lain.
03.  Jika kamu merasa pahit dalam hidupmu dengan suatu tujuan, itulah bahagia.
04.  Lari dan berlarilah untuk mengejar hari esok
05.  Setiap hari kamu sudah harus merasa puas dengan apa yang kamu miliki saat ini.
06.  Setiapkali ada orang memberimu satu kebaikan, kamu harus mengembalikannya sepuluh kali lipat.
07.  Nilailah kebaikan orang lain kepadamu, tetapi hapuskanlah jasa yang pernah kamu berikan pada orang lain.
08.  Dalam keadaan benar kamu difitnah, dipersalahkan dan dihukum, maka kamu akan mendapatkan pahala.
09.  Dalam keadaan salah kamu dipuji dan dibenarkan, itu merupakan hukuman.
10.  Orang yang benar kita bela tetapi yang salah kita beri nasihat.
11.  Jika perbuatan kamu benar, kamu difitnah dan dipersalahkan, tapi kamu menerimanya, maka akan datang kepadamu rezeki yang berlimpah-ruah.
12.  Jangan selalu melihat / mengecam kesalahan orang lain, tetapi selalu melihat diri sendiri itulah kebenaran.
13.  Orang yang baik diajak bergaul, tetapi yang jahat dikasihani.
14.  Kalau wajahmu senyum hatimu senang, pasti kamu akan aku terima.
15.  Dua orang saling mengakui kesalahan masing-masing, maka dua orang itu akan bersahabat sepanjang masa
16.  Saling salah menyalahkan, maka akan mengakibatkan putus hubungan.
17.  Kalau kamu rela dan tulus menolong orang yang dalam keadaan susah, maka jangan sampai diketahui bahwa kamu sebagai penolongnya.
18.  Jangan membicarakan sedikitpun kejelekan orang lain dibelakangnya, sebab kamu akan dinilai jelek oleh si pendengar.
19.  Kalau kamu mengetahui seseorang berbuat salah, maka tegurlah langsung dgn kata-kata yang lemah lembut hingga orang itu insaf.
20.  Doa dan sembah sujudmu akan aku terima, apabila kamu bisa sabar dan menuruti jalanku.


Sumber : http://tutu-sakazakii.blogspot.co.id/2012/08/20-ajaran-welas-asih-dewi-kwan-im.html

Selasa, 31 Mei 2016

Cerah Hariku (Kumpulan Nasihat-Nasihat Singkat dari Catatan Ekayana)

Cara yang terbaik untuk menolong orang tua kita untuk mendapatkan kelahiran yang baik adalah dengan mendorong mereka untuk berbuat hal-hal yang positif dan menghentikan perbuatan yang merugikan pada saat mereka masih hidup.
~Thubten Chodron, Tradisi dan Harmoni - Menelusuri Jejak-jejak Agama Buddha

Pikiran tidak dapat berkonsentrasi tanpa tiga pondasi yang terdiri atas kedermawanan, tindak moral, dan cinta kasih. Tiga pondasi inilah yang merupakan pilar dari meditasi, yang mendukung latihan meditasi. Cinta kasih, sebagai perasaan di dalam hati seseorang, sangat penting bagi konsentrasi karena cinta kasih menciptakan kedamaian dan ketenangan di dalam pikiran.
~Ayya Khema, Being Nobody, Going Nowhere - Meditasi dengan Jalan Buddha

Jika kamu tidak tahu bagaimana memperlakukan dirimu sendiri dengan welas asih, bagaimana kamu bisa memperlakukan orang lain dengan welas asih? Ketika kemarahan timbul, teruslah berlatih jalan dan napas berkesadaran untuk menghasilkan energi perhatian penuh kesadaran. Teruslah rangkul dengan lembut energi kemarahan didalam dirimu. Kemarahan mungkin tetap ada disana untuk beberapa lama, tetapi kamu sudah aman, karena Buddha ada didalam dirimu, membantumu untuk merawat kemarahanmu dengan baik.
~Thich Nhat Hanh, Anger - Memadamkan Api Kemarahan Lewat Kearifan Buddhis

Berbahagialah hidup dengan tidak membenci diantara yang membenci; diantara yang membenci, kita hidup dalam kebajikan.
~ Dr. K. Sri Dhammananda, Hidup dan Masalahnya

Kasih sayang adalah buah pengertian. Berlatih jalan menuju keadaan sadar adalah untuk memahami sejatinya wajah kehidupan. Wajah sejati tersebut adalah ketidakkekalan. Segala sesuatu tidak abadi dan tanpa diri yang terpisah. Segala sesuatu suatu hari pasti berlalu.
~Thich Nhat Hanh, Jalur Tua Awan Putih 2

Kebajikan kadang diikuti kesialan. Tapi kesialan bukan alasan untuk menghentikan kebajikan. Terutama karena pencerahan memerlukan dua syarat, tabungan kebajikan berlimpah serta simpanan kebijaksanaan yang tidak terhingga.
~Gede Prama, Setenang Pepohonan, Selembut Rerumputan

Untuk mentransformasi samsara menjadi nirwana, kita perlu belajar merenungkan serta melihat dengan jernih bahwa keduanya hanyalah manifestasi dari kesadaran kita sendiri. Benih-benih samsara, penderitaan, kebahagiaan. dan nirwana sudah ada di dalam kesadaran terpendam kita. Kita hanya perlu menyirami benih-benih kebahagiaan, serta menghindari menyiram benih-benih penderitaan.
~Thich Nhat Hanh, Memahami Pikiran Kita

Jika kita memang melakukan kesalahan dan seseorang menunjukkannya,mengapa harus marah?
Akui kelemahan dengan jujur dan berusahalah perbaiki.
~ Thubten Chodron, Membuka Hati, Menjernihkan Pikiran.

Kebanyakan masalah kita dianggap bermasalah karena kita berharap lingkungan luar, atau orang lain, berubah untuk memenuhi kebutuhan kita. Kita memiliki sedikit kendali terhadap lingkungan luar, tetapi kendali yang sepenuhnya adalah pada lingkungan didalam diri kita, yaitu pikiran kita.
~C.L. Claridge, Menjadi Orangtua Berhati Buddha - Memperkaya Keluarga Anda dengan Kebijaksanaan dan Welas Asih Buddhis

Mencari kedamaian bagaikan mencari kura-kura yang berjenggot. Anda tidak akan menemukannya. Akan tetapi, jika hati anda siap, kedamaian akan muncul dan mencari anda.
~Ajahn Chah, Sebatang Pohon di Tengah Hutan - Meditasi dalam Segala Objek Kehidupan (2)

Rasa sakit hati, lalu membalas perbuatan jahat yang dilakukan kepada kita, serta mengasihani diri sendiri adalah reaksi yang bisa dipahami. Tetapi yang diperoleh dari semua itu, dalam tataran karma, akan mengakibatkan penderitaan lebih lanjut di masa depan. Sebaliknya, dengan mengendalikan diri terlepas dari sikap egoisme, maka kesulitan paling traumatik sekalipun dapat dihadapi dengan ketenangan, yang jauh lebih berharga.
~David Michie, Menemukan Kebahagiaan di Dunia yang Tak Pasti - Agama Buddha untuk Orang Sibuk

Dengan usahamu sendiri bangunkan dirimu, perhatikan dirimu, dan hiduplah dengan sukacita.
~ Jack Maguire, Bangun! Bangun! - Seminggu dalam Biara Zen


Kamis, 12 Mei 2016

Nasihat Santideva

Semoga saya menjadi pelayan bagi sesama,

Semoga saya menjadi pelindung bagi yang tidak memiliki perlindungan,

Semoga saya menjadi sebuah pelita bagi yang berada dalam kegelapan,

Semoga saya menjadi penunjuk bagi yang tersesat,

Semoga saya menjadi sebuah rumah bagi yang ingin berteduh,

Semoga saya menjadi sepotong roti bagi yang lapar,

Semoga saya menjadi air yang menyegarkan bagi yang haus dahaga,

Semoga saya menjadi obat bagi yang sakit,

Semoga saya dapat menanggung penderitaan semua makhluk secara diam-diam,

Semoga saya dengan ikhlas dapat menukar kebahagiaan saya dengan penderitaan semua makhluk,

Segala kegembiraan yang ada di dalam dunia ini datang dari tindakan mementingkan orang lain,

Dan segala penderitaan datang dari tindakan mementingkan diri sendiri.




-Santideva-



Rabu, 27 April 2016

Sutra Kwan Shen Ti Cin - Kitab Suci Kwan Kong

SUTRA KWAN SHEN TI CIN 
( Kitab Suci Kwan Kong )


Kwan Kong bersabda, Manusia di Dunia, wajib sepenuhnya menghargai Kesetiaan, Berbakti dan Keadilan maka tidak malu dia menjadi seorang Manusia, bisa berdiri tegak di antara Langit dan Bumi. Jika tidak menghargai Kesetiaan, Berbakti dan Keadilan, biar hidup di Dunia, hati-nya telah mati. Bisa di katakan hidup semu. 

Semua Umat Manusia, hati-nya adalah spirit, spirit adalah hati-nya. Hati yang tidak berbuat salah, spirit-nya pun tidak salah. Kalau hati-nya berbohong, spirit-nya pun berbohong. 

Oleh karena itu Orang bijaksana menyadari 3 ketakutan dan 4 pengetahuan.



Dengan kehati-hatian sebagai modal, jangan-lah mengatakan bahwa di ruang gelap bisa membohongi Alam. Setiap tindak tanduk kita, Alam mengetahui dengan jelas, digambarkan sebagai mempunyai sepuluh mata dan sepuluh tangan. Kebenaran pasti ditegakkan, apalagi karma sangat jelas dan tidak akan terloloskan serambut pun semua perbuatan kita. Cabul sebagai kejahatan yang utama, BERBAKTI sebagai AMAL yang utama.
Biarpun bisa mendapat keuntungan, tapi harus melanggar Kebenaran dan hati merasa bersalah, jangan-lah dilakukan. Biarpun tidak bisa mendapatkan keuntungan, tapi tidak melanggar Kebenaran dan hati tidak merasa bersalah, tetap lakukan. Bila melanggar Ajaran-Ku ( Kwan Kong ), silakan rasakan tajam-nya golok-Ku.


Menghormati Langit dan Bumi, 
menghormati Para Buddha dan Dewa, 
menghormati Para Leluhur, 
berbakti kepada Orang Tua kita, 
patuh kepada Hukum Negara, 
menghormati Para Guru kita, 
mencintai Teman dan Saudara kita, 
baik terhadap Tetangga dan Bangsa kita, 
setia kepada Suami atau Istri, 
mendidik Anak Cucu kita, 
maka [perjalanan hidup kita akan lancar dan menabung Amal pahala di Alam baka].


* * *


1. Menolong yang susah dan  perlu bantuan,
2. membantu yatim piatu, kaum miskin dan yang sengsara,
3. membangun dan memperbaiki Vihara atau Kelenteng,
4. mencetak Kitab Suci,
5. menyumbang obat-obatan,
6. pantang membunuh,
7. membebaskan mahkluk hidup,
8. membangun jembatan dan memperbaiki jalanan,
9. mengasihi janda dan mengangkat dari kesulitan hidup,
10. menghargai pangan dan rezeki,
11. membantu menyelesaikan kesulitan dan kebingungan,
12. tidak keberatan rugi harta demi kebaikan,
13. menasehati Orang atau mengajari Orang,
14. menyelesaikan kesalahpahaman,
15. berdagang yang adil dan jujur,
16. dekati Teman yang berakhlak,
17. jauhi Temen yang bejad,
18. hindari kejahatan dan kembangkan Kebajikan,
19. manfaatkan benda untuk kesejahteraan Umat Manusia,
20. kembalikan hati dan pikiran kita ke Dharma,
21. bertobat ke jalan yang benar.

Semua perbuatan baik di atas harus dilakukan dengan penuh keyakinan. Biarpun tidak ada Orang yang melihat, tapi Para Dewa mengetahui-nya. Hasil-nya adalah menambah rezeki dan panjang umur, memberi karma baik ke Anak Cucu, semua malapetaka dan penyakit menyingkir dan bintang keberuntungan menyinari. 

* * *



1. Kalau kita menyimpan pikiran jahat, tidak melakukan perbuatan baik,
2. selingkuh dengan Istri dan Anak Perempuan Orang,
3. memecah belah rumah tangga Orang,
4. merusak nama baik Orang,
5. iri keberhasilan Orang lain,
6. menipu harta Orang,
7. menfitnah Orang hingga bertengkar,
8. merugikan Orang untuk keuntungan pribadi,
9. memperkaya diri dengan tidak halal,
10. membenci Langit dan menyalahkan Bumi,
11. memaki hujan dan mengomeli angin,
12. menghina Orang bijak dan Orang suci,
13. merusak patung Buddha dan Dewa,
14. membunuh binatang,
15. meremehkan kertas dan buku,
16. menggunakan kekerasan menekan Orang baik,
17. menggunakan kekayaan menekan Orang miskin,
18. meninggalkan Orang tua,
19. tidak akur dengan Saudara,
20. tidak percaya Ajaran Kebenaran,
21. memperkosa,
22. merampok,
23. berbuat cabul,
24. mengadu domba,
25. tidak mengerti hemat,
26. meremehkan pangan,
27. tidak mengenal Budi,
28. membohongi diri sendiri,
29. curang dalam dagang,
30. mendirikan aliran sesat,
31. membohongi Orang bodoh,
32. melakukan penipuan,
33. mengumpulkan materi dengan berbuat cabul,
34. berpura-pura baik untuk melakukan penipuan,
35. berucap hal yang tidak benar,
36. suka menyumpah kata-kata kotor,
37. suka mencelakakan Orang,
38. tidak patuh pada Ajaran Kebenaran,
39. berbuat hal yang tidak menyenangkan Orang lain,
40. tidak percaya karma,
41. mengajak Orang lain berbuat jahat,
42. tidak pernah berbuat Amal,
43. melakukan segala kejahatan,
44. laporan palsu ke pengadilan,
45. melakukan perampokan di air maupun dengan api,
akan terkena wabah penyakit yang ganas, membuat hidup hancur dan otak jadi dungu, bunuh diri, rumah tangga berantakan, Lelaki merampok, Perempuan berbuat serong.

Semua karma buruk ini kalau datang-nya cepat akan menimpa diri kita, kalau datang-nya lambat akan menimpa Anak Cucu kita.

* * *

Para Dewa memeriksa dengan teliti, serambut pun tidak akan lolos. 
Perbuatan baik dan buruk berjalan di 2 jalur yang berbeda, 
malapetaka dan keberuntungan dibedakan sesuai perbuatan. 
Perbuatan baik di balas dengan KEBERUNTUNGAN
Perbuatan jahat di balas dengan malapetaka. 


Saya (Kwan Kong) bersabda dengan benar, harap Umat Manusia mematuhi-nya. Kata-kata Saya (Kwan Kong) ucapkan biarpun terlihat sederhana, tapi sangat bermanfaat bagi diri Umat Manusia. Berani meremehkan dan menghina kata-kata Saya (Kwan Kong) akan mendapatkan hukuman. Bila bisa membaca Kitab Suci ini berulang-ulang, akan bisa menghilangkan karma buruk dan mendatangkan keceriaan.

Memohon Anak mendapatkan Anak. Memohon panjang umur akan mendapatkan panjang umur. Keberuntungan dan kedudukan pun bisa didapat. Bila ada permohonan yang lain, pasti terkabul. Puluhan ribu malapetaka akan terhindar. Hawa positif akan mengelilingi tubuh kita. Keberuntungan seperti ini semua hanya bisa didapat oleh Orang baik. Saya (Kwan Kong) pribadi tidak ada pamrih, hanya ingin melindungi Orang-orang baik.

Wahai Umat berbudi, lakukan Anjuran dan Nasehat Saya (Kwan Kong). Jangan malas dan iman jangan goyah.


Note :
KITAB SUCI INI :
Harus di jaga kebersihan-nya
Tidak boleh diperjualbelikan.
Bila sendiri sudah tidak membaca-nya lagi, harap di berikan kepada Orang yang membutuhkan. 
Terima kasih, Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati Anda dan seluruh Keluarga Anda.


Sutra Kwan Shen Ti Cin asli-nya bahasa yang digunakan bahasa kuno Mandarin (Wen Yen Wen) diterjemahkan oleh Budiono Gondosiswanto.


Sumber:
http://forsharingknowledge.blogspot.co.id/2014/01/sutra-kwan-shen-ti-cin-kitab-suci-kwan.html



Selasa, 19 April 2016

Keburukan juga adalah pelajaran

   Tidak ada hal yang mutlak di dunia ini, tidak ada orang yang jahat-sejahatnya, dimana sampai tidak ditemukan setitik kebaikan pun di dalam dirinya, begitu juga sebaliknya dengan orang yang sebaik-baiknya yang tidak ditemukan setetes pun keburukan yang bersemayam di dalam dirinya. Dalam bab ini, lama menceritakan tentang bagaimana merubah keburukan yang kita terima menjadi sesuatu yang baik dan bermanfaat untuk diri. Bukan saja pada saat bertemu dengan yang baik, kita mendapatkan pelajaran darinya, tetapi bertemu dengan keburukan juga merupakan pelajaran.

     Sebaik-baiknya orang suatu kali pasti berbuat jelek, seburuk-buruknya orang pasti dia berbuat baik, tidak ada yang abadi, tidak ada yang mutlak, tidak ada yang kekal. Jika kita belajar Dharma secara mendalam, pengertian karma itu akan membias, tidak sedangkal seperti pada awal kita belajar. Maksud membias adalah misalnya saat kamu sudah bisa menerima keburukan sebagai pelajaran, berarti sudah tidak ada karma lagi.

      Selama kita tidak bisa, tidak mampu, tidak siap menerima keburukan sebagai pelajaran, selamanya karma itu ada. Ketika hasil karma buruk muncul dan kita bisa menerimanya, berarti kita tidak menciptakan karma yang lebih buruk lagi. Jika kita sudah bisa melihat keburukan dunia, kebencian, kejahatan, sebagai bagian dari pelajaran, maka bagi kita sudah tidak ada karma lagi, tidak ada batasan lagi. Yang buruk bisa berubah jadi baik. Kalau sudah begini apa yang menjadi halangan kita? Tidak ada lagi. Mau bertemu yang baik atau buruk, sama saja. Saat bertemu yang baik, ya itu pelajaran. Bertemu yang buruk, ya itu pelajaran juga.

Pupuk yang paling baik di dunia ini berasal dari kotoran, bukan berasal dari bahan kimia, bukan berasal dari benda-benda yang mahal.

Jadi dari keburukan dunia kita bisa belajar dan kalau kita bisa menggunakannya, bisa memanfaatkannya, akan menjadi bermanfaat sekali.


Sumber : Buku Enjoy dalam Dharma

Empat Sikap Menuju Kebahagiaan

1. Jangan mengucapkan kata-kata yang tidak baik
2. Jangan mendengar kata-kata yang tidak baik
3. Jangan melihat perbuatan yang tidak baik
4. Jangan melakukan perbuatan yang tidak baik

Sikap kita adalah melakukan hal kecil yang dapat membuat perubahan besar dalam hidup kita.

Apa yang kita tidak ingin orang lain lakukan kepada kita, janganlah lakukan itu kepada orang lain.
(Confucius)

Kata-kata bijak :
Seseorang dihormati :
- Bukan karena pendidikannya tinggi, kekayaannya yang berlimpah, kekuasaannya yang besar, seorang raja atau keturunan mereka.

Tetapi seseorang dihormati :
- Karena bicaranya halus, sopan santun, tidak menyakiti orang lain.
- Karena perbuatannya bermanfaat bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi masyarakat dan bagi bangsanya.
- Karena selalu berpikir positif
- Berpikir dulu berkali-kali, sebelum mengucapkan sesuatu, melakukan sesuatu atau memutuskan sesuatu, yang akan menyakitkan seseorang,
- Menyesal kemudian tidak ada artinya.

- Diri sendiri benar
- Keluarga jadi benar
- Masyarakat ikut benar
- Bangsa akan jadi besar.

Sumber : Buku Cara Merubah Nasib dan Sehat Seumur Hidup

Sabtu, 16 April 2016

Resep Panjang Umur dari Tiongkok Kuno

Bagi orang-orang jaman dulu, hidup hingga berumur 100 tahun bukanlah hal yang aneh, hal yang sangat jarang terjadi pada jaman sekarang ini dimana orang-orang sudah jarang ada yang memperhatikan pola hidup.
Berikut ini adalah resep umur panjang yang sudah ada sejak jaman Tiongkok kuno.
Sepuluh kunci/resep umur panjang, dikenal juga sebagai “10 nyanyian panjang umur Hua Tuo”:
  1. Sedikit Daging, Banyak Sayuran
  2. Sedikit Gula, Banyak Buah-buahan
  3. Sedikit Garam, Banyak Cuka (acar)
  4. Sedikit Makan, Banyak Kunyah
  5. Sedikit Bicara, Banyak Berbuat
  6. Sedikit Risau, Banyak Istirahat
  7. Sedikit Marah, Banyak Tertawa
  8. Sedikit Baju, Banyak Mandi
  9. Sedikit Nafsu/Serakah,Banyak Sedekah
  10. Sedikit Naik Kendaraan, Banyak Berjalan kaki
Bila manusia bisa hidup sesuai metode ini,hidup samai seratus tahun tidak punya masalah
Hua Tuo adalah tabib legendaris Tiongkok yang hidup pada abad 1-2M. Pada jaman itu ia sudah mampu menyembuhkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan pada masa itu. Ia menemukan banyak metode rahasia ilmu pengobatan yang tidak diketahui banyak orang hingga sekarang. Seperti metode pembedahan tanpa pembiusan, ilmu cangkok mata dan lain-lain.
Hua tuo dihukum mati oleh Cao Cao karena menolak untuk hidup di istana. Namanya tercatat dalam sejarah Tiongkok hingga saat ini.cin


Sumber : https://centralwawasan.wordpress.com/2012/09/25/resep-panjang-umur-dari-cina-kuno/

Kamis, 14 April 2016

Pedoman Hidup Manusia

1. Musuh terutama manusia adalah dirinya sendiri.
2. Kegagalan terutama manusia adalah kesombongan.
3. Kebodohan terutama manusia adalah sifat menipu.
4. Kesedihan terutama manusia adalah rasa iri hati.
5. Kesalahan terutama manusia adalah mencampakkan dirinya.
6. Dosa terutama manusia adalah menipu dirinya dan orang lain.
7. Sifat manusia yang terkasihan adalah rasa rendah diri.
8. Sifat manusia yang paling dapat dipuji adalah semangat keuletannya
9. Kehancuran terbesar manusia adalah rasa keputusasaan.
10. Harta terutama manusia adalah kesehatan.
11. Hutang terbesar manusia adalah hutang budi.
12. Hadiah terutama manusia adalah lapang dada dan mau memaafkan.
13. Kekurangan terbesar manusia adalah sifat berkeluh kesah dan tidak memiliki kebijaksanaan.
14. Ketentraman dan Kedamaian terutama manusia adalah suka berdana dan beramal.



Sumber : Buku Cara Merubah Nasib dan Sehat Seumur Hidup


Sabtu, 09 April 2016

Sutta Tentang Cinta Kasih Universal

Ia yang mencari cara untuk meningkatkan kesejahteraannya,
Setelah sekilas menikmati kedamaian sempurna,
Patutlah cakap, jujur dan tulus,
Berbicara dengan halus, lemah-lembut, tidak sombong;

Merasa puas atas yang dimiliki, ia mestilah mudah dirawat,
Tidak sibuk, dan bersahaja hidupnya,
Berindria tenang, penuh pertimbangan,
Sopan, tak melekat pada keluarga-keluarga;

Juga, ia tidak berbuat kesalahan apapun juga
Yang dapat dicela oleh para bijaksana.
(Kemudian biarlah ia kembangkan pikiran:)
‘Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram.
Semoga semua makhluk bahagia’.

Makhluk hidup apapun yang ada,
Yang lemah atau yang kuat tanpa kecuali,
Yang panjang, besar, atau yang sedang,
Atau yang pendek, kecil, kurus ataupun yang gemuk,

Yang tampak ataupun yang tak tampak,
Yang berada jauh ataupun dekat,
Yang telah menjadi ataupun yang belum menjadi,
Semoga semua makhluk bahagia.

Tak sepatutnya yang satu menipu atau menghina
Siapapun dimana pun juga;
Tak sepatutnya mengharap yang lain celaka
Karena rasa marah atau benci.

Sebagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwanya
Melindungi putra tunggalnya,
Demikianlah terhadap semua makhluk,
Kembangkanlah pikiran cinta kasih tanpa batas.

Cinta kasih terhadap semua makhluk di segenap alam,
Patut dikembangkan tanpa batas dalam batin,
Baik ke arah atas, bawah, dan diantaranya;
Cinta kasih yang luas,
Tanpa kedengkian, tanpa permusuhan.

Selagi berdiri, berjalan, atau duduk,
Ataupun berbaring, selama masih terjaga;
Sepatutnya ia memusatkan perhatian ini
Yang disebut sebagai ‘berdiam dalam Brahma’.

Tak lagi berpegang pada pandangan salah,
Teguh dalam sila dan berpengetahuan sempurna,
Dan telah melenyapkan kesenangan nafsu indria;
Ia tak akan lahir dalam rahim lagi.


-------------------------------------------------------------

Semoga semua makhluk hidup berbahagia,
Semoga semua makhluk terbebas dari marabahaya,
Semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan batin,
Semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan jasmani,
Semoga semua makhluk menjaga diri dengan bahagia.




Sumber : Buku Metta dan Mangala